Wabup Itaman Thago Tegaskan Penyusunan Program Harus Berdasarkan Kebutuhan Nyata: “Jangan Bangun Program Asal Jadi”
Kobakma – Wakil Bupati Mamberamo Tengah, Itaman Thago, menegaskan pentingnya penyusunan program pembangunan yang terukur dan berbasis kebutuhan riil masyarakat
Hal ini disampaikannya saat membuka Musyawarah Perencanaan Pembangunan Daerah (Musrenbang) tahun 2025 dalam rangka penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) serta Rencana Kerja Otonomi Khusus Kabupaten Mamberamo Tengah Tahun Anggaran 2026, di Kobakma, Kamis (24/4/2025).
Dalam sambutannya, Wabup Itaman mengkritik keras kebiasaan menyusun program tanpa dasar dan tujuan yang jelas.
Ia mengingatkan bahwa dalam doa pembuka yang dibawakan oleh tokoh agama, telah ditekankan bahwa kejujuran dan integritas harus menjadi fondasi utama dalam setiap perencanaan.
“Kita tidak boleh menyusun program dengan alasan yang tidak jelas, kebutuhan yang tidak jelas. Kalau kita hanya menyusun tanpa arah, itu artinya bukan membangun, tapi justru merusak daerah ini,” tegasnya.
Wabup juga menyebut bahwa hingga kini, perubahan wajah Kabupaten Mamberamo Tengah masih stagnan. Oleh karena itu, ia meminta seluruh dinas dan badan untuk bekerja dengan hati dan semangat pembaruan yang nyata.
“Saya ingin tegaskan terutama pada lima dinas dominan yang bertanggung jawab terhadap wajah kabupaten ini, yakni Dinas Pekerjaan Umum, Pendidikan, Kesehatan, dan dinas-dinas lainnya. Jangan bekerja semaunya. Setiap tahun program disusun, tapi tidak menyentuh kebutuhan masyarakat,” ujarnya.
Dalam arahannya, Itaman Thago juga menekankan pentingnya pelaksanaan musrenbang dimulai dari tingkat distrik dan kampung agar usulan yang muncul benar-benar mencerminkan kondisi lapangan.
“Musrenbang harus dimulai dari bawah, dari distrik dan kampung yang masih tertinggal. Data dari bawah itu yang paling akurat. Kalau hanya buat di sini, maka kampung yang masih mengeluh tetap tak tersentuh pembangunan,” jelasnya.
Ia menambahkan, bersama Bupati Yonas Kenelak, pihaknya telah menyusun lima program pokok dan tujuh program tambahan sebagai arah pembangunan ke depan. Evaluasi terhadap dinas dan badan akan dilakukan berdasarkan kontribusi nyata terhadap pencapaian visi-misi tersebut.
Sebagai penutup, Wabup juga mengusulkan agar musrenbang mendatang dilakukan di tempat yang lebih representatif, dengan masing-masing dinas membawa rencana kerjanya agar bisa dilihat dan disortir bersama.
“Kita ingin perubahan, bukan rutinitas. Mari kerja dari hati, bukan hanya untuk menggugurkan kewajiban,” pungkasnya.
Reports : intelektual mamteng (ilas)
Editor : Admin